Rabu, 14 November 2012

Kajian teori perkembangan moral menurut piaget :


·         Kajian teori perkembangan moral menurut piaget :
Piaget mengemukakan bahwa seorang manusia dalam kehidupannyaakan mengalami rentangan perkembangan moral sbb:
1.      Tahap heteronomous
Seseorang yang pada saat awal kehidupannya belum memiliki pendirian yang kuat dalam menentukan sikap dan perilaku atau dapat dikatakan bahwa dalam mnentukan pilihan keputusan sebuah perilaku masih dilandasi oleh anekaragam dan sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan.
Contoh :
anak kecil jika ditanya pilih warna merah atau kuning . Maka antara jawaban pertama kedua dan seterusnya besar kemungkinan akan berbeda.
2.      Tahap Autonomous
Seorang anak telah memiliki sikap dan perilaku moralitasnya yang tercermin dari dirinya dan telah didasari oleh pendiriannya sendiri.
Contoh :
anak yang menginginkan sebuah mainan dia akan tetap berusaha memainkan mainan tersebut meskipun harus antri menunggu giliran .
·         Teori perkembangan menurut John Dewey
Tahap perkembangan moral melewati 3 fase:
1.      Fase premoral atau pre Convensional
-Sikap dan perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls dan social.
Contoh :
permainan kelompok 3 anak menyusun balok akan lebih cepat selesai apabila dilakukan oleh satu orang anak dan hasilnya pun juga akan lebih baik
                    2. Tingkat konvensional
-Perkembangan moral manusia yang banyak didasari oleh sikap kritis kelompoknya.
Contoh :
penyampaian materi yang monoton akan menyebabkan kebosanan tersendiri pada anak sehingga anak tidak akan berkembang daya fikir dan kreativitasnya.
3.      Autonomous
-Perkembangan manusia banyak dilandaskan pada pola pikirannya sendiri.
seiring dengan bertambahnya usia yang dijalani si anak dilingkungan sekolah mampu memberikan pengaruh positif dalam menentukan berbagai tindakannya.
misal :
anak umur 4th disekolah belum bisa menulis /memegang pensil menginjak usia 5th anak tersebut dapat menulis walaupun belum rapih dan sudah bisa memegang pensil dengan benar.




t;line- � h : 0o� xη ngtua menuntut prestasi anak
c.       Tidak adanya batasan yang jelas dari orangtua
d.      Kritik yang berlebihan dari orang dewasa
e.      Seringnya diingatkan mengenai tanggungjawab ketika dia dewasa
f.        Merasa bersalah
g.      Model dari orang tua
h.      Frustasi yang terus menerus

·         Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak cemas :
1.      Menentramkannya
2.      Mencoba mengalihkan perhatian
3.      Tidak mendesak anak untuk memberikan penjelasan
4.      Ajaklah anak untuk mlakukan relaksasi
5.      Melakukan hal-hal yang menyenangkan
6.      Membiasakan anak menekpresikan perasaannya
7.      Minta bantuan ahli apabila cemasnya berlarut-larut

3.      Hipersensitivitas
Adalah kepekaan emosional yang berlebihandan sering dijumpai oleh anak-anak.
·         Penyebabnya:
-          Merasa kurang atau tidak sama dengan orang lain.
-          Adaya harapan yang tidak realistis
-          Sikap orangtua yang overprotektif dan memanjakan anak
·         Penanganan anak yang hipersensitif :
Ø  Menghindari sikap overprotektif pada anak
Ø  Dalam proporsi yang wajar anak perlu dikenali sikap kritik
Ø  Mengajarkan anak untuk memandang dirinya proporsional
Ø  Mengajarkan ketrampilan pada anak
4.      Fobia
Adalah perasaan takut yang irasional pada obyek yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak menyeramkan.
Ø  Fobia terdiri dari aspek emosi dan tingkah laku
Ø  Compulsive : rasa takut yang tidak beralasan namun tidak berdaya untuk mengatasinya.
Ø  Usaha penyembuhannya:
a.      Mengembalikan rasa percaya diri anak
b.      Terapi psikologis
Ø  Jenis-jenis fobia ada 5:
a.      Fobia terhadap ruang terbuka (agora phobia)
b.      Fobia terhadap ruangtertutup (claustrophobia)
c.       Fobia terhadap tempat yang tinggi (Acrophobia)
d.      Fobiaterhadap tempat kotor dan infeksi akibat kuman (mysophobia)
e.      Fobia terhadap suatu benda (photophobia)

FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PERMASALAHAN EMOSI
(Reynold)
1.      Latar belakang keluarga yang kasar
2.      Perasaan bertolak secara fisik maupun emosional oleh pihak orangtua
3.      Orang dewasa yag belum dewasa dan memiliki kematangan untuk melakukan pengasuhan anak.
4.      Kehilangan terlalu dini seseorang yang disayangi
5.      Orangtua yang tidak mampu mencintai anaknya
6.      Perasaan cemuburu yang berlebihan dan tidak ditangani dengan baik
7.      Anak belum siap menghadapi situasi baru
8.      Mendapatkan gertakan ,gangguan dan ketidakramahan dari anak yang lain
9.      Cacat fisik

PERMASALAHAN SOSIAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK


PERMASALAHAN SOSIAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

A.      PERMASALAHAN PERILAKU SOSIAL
1.      Maladjustment
Adalah individu yang penyesuaian diri buruk atau anak yang bermasalah
Ø  Ada 2 jenis maladjustment :
-          Anak puas terhadap tingkah lakunya tetapi masyarakat tidak dapat menerimanya
-          Tingkah laku diterima lingkungan social
Ø  Cirri yang muncul pada anak bermasalah :
a.      Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan
b.      Sering tampak depresi dan jarang tersenyum atau bercanda
c.       Suka mencuri benda-benda kecil walaupun sering dihukum
d.      Sering tenggelam dalam lamunan
e.      Sering bertengkar dengan anakyang lebih kecil
f.        Merasa dipermalukan tidak adil
g.      Sangat cemas terhadap penampilan diri
h.      Tidak mampu mengubah tingkah lakuyang salah
i.        Suka berbohong
j.        Sulit mengambil keputusan
k.       Melawan setiap bentuk otoritas
l.        Ngompol yang berkelanjutan
m.    Berkata atau mengancam mau bunuh diri
n.      Sering merusak
o.      Membadut untuk menarik perhatian
p.      Menyalahkan orang lain atau mencari alasan bila ditegur
q.      Suka mengadu untuk mendapat perhatian orang dewasa
Ø  Mencegah timbulnya maladjustment adalah usaha meningkatkan pengenalan diri dan lebih realistic terhadap kemauan sendiri.
2.      Egosentris
: seseorang yang lebih peduli terhadap dirinya sendiri daripada oranglain.
Ø  3 hal yangmendasari egosentrisme :
a.      Merasa superior
Anak yang berharap orang menunggunya , memuji sepakterjangnya, dan diberi peran pimpinan.
b.      Merasa inferior
Individu akan memfokuskan semua permasalahan terhadap diri sendiri karena merasa tidak berharga didalam kelompoknya.
c.       Egosentrisme karena merasa menjadi korban.
Perasaan diperlakukan secara tidak adil membuat mereka marah kepada semua orang.
3.      Anak yang terisolasi ( insolited child)
: anak yang terisolasi di lingkungannya karena mengalami masalah penerimaan social.
Ø  Kategori penerimaan anak dalam lingkungan social sebagaimana dikemukakan Hurlock :
a.      Star
Anak yang disenangi oleh lingkungan temannya sehingga popular
b.      Accepted
Anak yang cukup dapat diterima lingkungan temannya sehingga cukup popular.
c.       Climber
Anak yang berusaha diterima dilingkungannya dengan mengikuti peraturan  lingkungan.
d.      Finger (pinggiran)
Seperti anak climber tetapilebih takut tidak diterima.
e.      Ineglected
Anak yang ditolak lingkungan sebab mereka pemalu menolak atau membuat ulah yang negative
f.        Isolate
Anak yang terisolasi dilingkungan nya karena tidak ada motivasi untuk bergaul dan menarik diri dari lingkungannya.
4.      Agresif
Tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun secara verbal baru berupa ancaman yang disebabkan adanya rasa permusuhan.
5.      Negativism
Perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain untuk berperilaku tertentu.
6.      Pertengkaran
Perselisihan pendapat yangmengandung kemarahan.
7.      Mengejek dan menggertak
Mengejek : serangan secara lisan terhadap oranglain
Menggertak: serangan yang bersifat fisik
8.      Perilaku sok kuasa
Perilaku yang cenderung untuk mendominasi orang lain atau menjadi bos.
9.      Prasangka
Terbentuk kala anak melihat perbedaan sikap dan penampilan dan dianggap sebagai tanda kerendahan.

B.      FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA PERILAKU SOSIAL BERMASALAH
1.      sikap orangtua yang overprotected
: Sikap membatasi ruang gerak anak sehingga anak kehilangan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan sosialisasinya.
2.      Sikap orangtua yang pencela , membandingkan dan mencemooh anak
Mencerminkan penolakan terhadap keberadaan anak apa adanya
3.      Sempitnya kesempatan bergaul dengan anak lain
4.      Pola asuh yang otoriter
Memacu perilaku anti social pada anak.
5.      Lingkungan yang buruk

C.      PENANGANAN GANGGUAN SOSIAL DI TAMAN KANAK-KANAK
Sosialisasi adalah proses penyesuaian diri terhadap adat istiadat dengan kebiasaan dan cara hidup lingkungan.
Sikap anak dalam bargaul tergantung 4 faktor:
1.      Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang dari berbagai usia
2.      Anak dapat membicarakan topic yang dapat dimengerti dan menarik bagi orang lain
3.      Anak punya motivasi untuk bergaul
4.      Adanya bimbingan dan pengajaran dari model bergaul yang baik











PERMASALAHAN EMOSI PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK


PERMASALAHAN EMOSI PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

Faktor utama munculnya permasalahan adalah peran keluarga.
POKOK PANGKAL TIMBULNYA PERMASALAHAN EMOSI ADALAH
1.      Kurangnya Afeksi
Meliputi perasaan kasih sayang rasa kehangatan dan persahabatan yang ditujukan orang lain.
            -Gangguan yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:
             a. Perkembangan fisik terlambat
            b. gagap atau gangguan bicara
            c. Sulit Konsentrasi
            d. Sulit membina hubungan dengan orang laian
            e. Agresif dan nakal
            f. Kurang minat terhadap orang lain (egois ,menarik diri)
            g. Gangguan jiwa

2.      Anxiety ( cemas)
Adalah rasa takut terhadap sesuatu tanpa sebab yang jelas yang sering kali berlangsung lama biasa terjadi pada usia 3 th.
Gejala-gejala :
Gelisah, menangis, sulit tidur , mimpi buruk, sulit makan , gangguan pencernaan, kesulitan bernafas dan tics.
Penyebab utama cemas adalah kurangnya rasa aman.
·         Berikut sumber-sumber yang menimbulkan rasa tidak aman:
a.      Orangtua atau guru tidak konsisten
b.      Orangtua menuntut prestasi anak
c.       Tidak adanya batasan yang jelas dari orangtua
d.      Kritik yang berlebihan dari orang dewasa
e.      Seringnya diingatkan mengenai tanggungjawab ketika dia dewasa
f.        Merasa bersalah
g.      Model dari orang tua
h.      Frustasi yang terus menerus

·         Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak cemas :
1.      Menentramkannya
2.      Mencoba mengalihkan perhatian
3.      Tidak mendesak anak untuk memberikan penjelasan
4.      Ajaklah anak untuk mlakukan relaksasi
5.      Melakukan hal-hal yang menyenangkan
6.      Membiasakan anak menekpresikan perasaannya
7.      Minta bantuan ahli apabila cemasnya berlarut-larut

3.      Hipersensitivitas
Adalah kepekaan emosional yang berlebihandan sering dijumpai oleh anak-anak.
·         Penyebabnya:
-          Merasa kurang atau tidak sama dengan orang lain.
-          Adaya harapan yang tidak realistis
-          Sikap orangtua yang overprotektif dan memanjakan anak
·         Penanganan anak yang hipersensitif :
Ø  Menghindari sikap overprotektif pada anak
Ø  Dalam proporsi yang wajar anak perlu dikenali sikap kritik
Ø  Mengajarkan anak untuk memandang dirinya proporsional
Ø  Mengajarkan ketrampilan pada anak
4.      Fobia
Adalah perasaan takut yang irasional pada obyek yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak menyeramkan.
Ø  Fobia terdiri dari aspek emosi dan tingkah laku
Ø  Compulsive : rasa takut yang tidak beralasan namun tidak berdaya untuk mengatasinya.
Ø  Usaha penyembuhannya:
a.      Mengembalikan rasa percaya diri anak
b.      Terapi psikologis
Ø  Jenis-jenis fobia ada 5:
a.      Fobia terhadap ruang terbuka (agora phobia)
b.      Fobia terhadap ruangtertutup (claustrophobia)
c.       Fobia terhadap tempat yang tinggi (Acrophobia)
d.      Fobiaterhadap tempat kotor dan infeksi akibat kuman (mysophobia)
e.      Fobia terhadap suatu benda (photophobia)

FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PERMASALAHAN EMOSI
(Reynold)
1.      Latar belakang keluarga yang kasar
2.      Perasaan bertolak secara fisik maupun emosional oleh pihak orangtua
3.      Orang dewasa yag belum dewasa dan memiliki kematangan untuk melakukan pengasuhan anak.
4.      Kehilangan terlalu dini seseorang yang disayangi
5.      Orangtua yang tidak mampu mencintai anaknya
6.      Perasaan cemuburu yang berlebihan dan tidak ditangani dengan baik
7.      Anak belum siap menghadapi situasi baru
8.      Mendapatkan gertakan ,gangguan dan ketidakramahan dari anak yang lain
9.      Cacat fisik